Iklan

Karya

Pesan-pesan

Monday, 26 December 2011

Wisata ke Bromo Melonjak Tajam

Angka kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo dalam tahun 2011 melalui jalur Kabupaten Pasuruan, mengalami kenaikan yang amat tajam. Kenaikan tersebut hingga mencapai 60 persen dengan rincian sebanyak 95.835 wisatawan manca negara dan 18.908 wisatawan nusantara atau domestik.

"Ini benar-benar di luar prediksi kita selama ini. Karena kenaikan wisatawan pada tahun 2011 ini, justru melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kenaikan tersebut, ini membuktikan erupsi Gunung Bromo tak berpengaruh kepada kunjungan wisata," jelas Trisno Sudigdo, Ketua Koperasi Bromo Tengger Sejahtera, Senin (26/12/2011).

Meningkatnya kunjungan wisata, lanjut Trisno, lantaran Gunung Bromo merupakan segitiga emas. Dikatakan demikian, sebab umumnya para wisatawan yang datang ke Gunung Bromo sebelumnya telah berkunjung ke Malang dan setelah itu dilanjutkan ke Bali. "Paket wisata kan biasanya Malang-Bromo-Bali dan sebaliknya. Ada lagi Yogya-Bromo-Bali," imbuhnya.

Sementara itu, jika dibandingkan dari hari-hari biasa, jumlah pengunjung ke Gunung Bromo pada liburan Natal tahun ini justru naik sampai 100 persen. "Dalam sehari semalam tadi, terhitung sekitar 150 lebih mobil rombongan wisatawan yang datang ke kawasan wisata ini. Belum lagi para pengunjung yang menggunakan sepeda motor," tandasnya.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Gunung Bromo melalui jalur Kabupaten Pasuruan tersebut, tak terlepas dari potensi wisata yang tak dimiliki oleh tetangga. Sebab, Kabupaten Pasuruan memiliki Penanjakan, yaitu lokasi terindah untuk menyaksikan keindahan matahari terbit, Gunung Bromo dan Semeru.





Ibu, 'Kunci Utama' Kesehatan Keluarga

Pekerjaan menjadi ibu rumah tangga sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Namun di balik itu, Ibu ternyata menjadi 'kunci utama' kesehatan keluarga.

 Dr. Fitria N. Pulukadang, Pengurus Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, mengatakan ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya, tempat dimana anak mendapat asuhan dan diberi pendidikan pertama bahkan mungkin sejak dalam kandungan.

Melihat pentingnya peran ibu, ibu hamil, dan bahkan calon ibu, sehingga ia harus mendapatkan perhatian serius. Ibu harus dilindungi dari berbagai himpitan masalah gizi dan kesehatan.

Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.Prevalensi nasional kurang energi kronis pada perempuan usia subur (berdasarkan LILA yang disesuaikan dengan umur) adalah 13,6%.

Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi mengungkapkan bahwa golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi, dan balita. Bahkan jauh sebelum ia hamil terkadang sudah rentan.

Tingginya prevalensi anemia dan kurang energi protein pada ibu hamil, atau bahkan juga bagi kelompok wanita usia subur, menjadi petunjuk kerentanan itu.

Tak hanya itu, buruknya sistem pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan angka kematian ibu yang masih tinggi, serta tidak masuknya kehamilan dalam item yang ditanggung oleh sistem asuransi, menjadi pertanda lain betapa bangsa ini abai dalam mengelola asetnya.

"Membiarkan ibu hamil dan juga perempuan usia subur berada dalam keadaan kurang gizi berarti telah menempatkan bangsa ini dalam bahaya," imbuh Tirta.

Dosen Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menyatakan bahwa ibu atau perempuan usia subur merupakan investasi sempurna bila ingin mendapatkan bangsa dengan status gizi yang baik.

Kehadirannya bukan hanya karena menjadi ladang persemaian benih atau tempat menumbuhkan generasi baru, namun peran lain yang lebih mendasar. Ibu adalah peletak dasar segala prilaku sehat di rumah.

Seorang ibu yang telah tercerahkan oleh pentingnya nutrisi dan kesehatan akan menjadi lokomotif bagi keluarga dalam menjamin ketersedian gizi seimbang. Bahkan dalam keterbatasan sumber daya ekonomi, seorang ibu yang telah memahami gizi mampu menyediakan makanan dengan gizi seimbang.

Karena sejatinya, gizi seimbang bukanlah makanan mewah yang begitu sulit untuk diperoleh. Gizi seimbang haruslah dapat dipenuhi oleh kelompok sosial ekonomi apapun dan sebaiknya haruslah mengikuti kearifan lokal, sehingga mudah diperoleh oleh keluarga.

Pendidikan secara kontinyu pada kelompok ibu dan kemudian diterapkan akan menjadi “proyek” efektif dan efisien untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.
Tak perlu program ambisius yang menyita banyak dana, cukup siapkan saja sepasukan ibu sadar gizi, maka bangsa ini akan terlindungi dari segala masalah gizi.

Didapat dari>

Ketika Pikiran dan Kesehatan Tak Akur

BENAR juga. Pikiran ternyata memang berpengaruh dengan kesehatan. Dalam beberapa diskusi di forum kesehatan menyimpulkan ada hubungan penting antara pikiran dan tubuh. Terdapat dua cara untuk melihat hubungan pikiran dan tubuh. Monism ialah sebuah cara untuk melihat pikiran dan tubuhbukan sebagai entitas, tetapi sebagai satu sistem yang saling terkait.

Dari sudut pandang kesehatan dan kebugaran, pendekatan ini artinya bahwa apa yang terjadi pada tubuh sebagai dampak dari apa yang ada dalam pikiran Anda. Keduanya saling memperngaruhi.

Cara lain yang sering disebut dengan dualism yang cenderung bertolak belakang dengan cara monism. Menurut cara ini, pikiran dan tubuh tidak terkait satu sama lain karena keduanya berdiri sendiri. Emosi dan psikologi tidak akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Begitu juga sebaliknnya.

Sunday, 25 December 2011

Rhoma Irama: Idola Harus Bisa Jadi Tauladan

Menjadi seorang idola, tentunya juga harus bisa memberi pengaruh positif bagi penggemarnya. Itulah yang dikatakan Raja Dangdut, Rhoma Irama saat memberi kuliah umum mahasiswa IAIN Sunan Ampel dengan tema 'Musik Sebagai Media Dakwah', Jumat (23/12/2011).

"Karena seorang idol, harus bisa juga menjadi tauladan. Sebab, idol tanpa fans juga sama juga bohong," katanya.

Oleh sebab itu, dalam kuliah umum tersebut, Haji Rhoma meyakinkan jika musik sangat memungkinkan sebagai media dakwah yang bagus.

Bahkan, Haji Rhoma juga menceritakan bagaimana awal kemantapannya menjadikan musik sebagai media dakwah ketika pertama kali berkarir sebagai musisi pada tahun 1960-an dimana saat itu menurutnya musik Indonesia masih identik diwarnai dengan mabuk-mabukan minuman keras, pergaulan bebas dan free sex.

"Tapi saat itu saya yakin dengan apa yang saya jalani. Makanya pada suatu malam, saya merenung dan berdoa kepada Allah. Kalau memang musik hanya memperlebar jalanku ke neraka, ambil nyawaku sekarang juga," renungnya sambil terisak tangis.

Sementara itu, Rektor Sunan Ampel, Prof. H. Nur Sam. Msi, dengan adanya kuliah umum dari Rhoma Irama tersebut, diharapkan mahasiswanya bisa lebih termotivasi dalam berdakwah melalui media musik, khususnya dangdut.

"Saya yakin seluruh mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya adalah dangdut mania, termasuk saya juga," katanya yang disambut tawa hadirin. 


Saturday, 24 December 2011

Menkes: Kebersihan Mampu Cegah Hepatitis A

Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A yang menimpa 90 siswa di SMKN 2 Sawangan dan tujuh siswa di SMAN 4 di Depok mengundang komentar dari Menteri Kesehatan RI, Endang Rahayu Sedyaningsih.

Endang mengatakan, sebetulnya virus Hepatitis A ada di mana-mana. Apalagi Indonesia merupakan negara endemis penyakit tersebut. Hepatitis A menular melalui makanan dan minuman yang kebersihannya kurang terjaga.

Oleh karena itu, setiap muncul kasus Hepatitis A, kata Endang, pasti menjadi KLB. Hal itu disebabkan sumber penularannya hanya dari satu sumber. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Setiap tahun kasus Hepatitis A selalu ada.

Sebelumnya, pada Rabu (7/12), 104 santri Pondok Pesantren Assidiqiyah di Batu Ceper, Kota Tangerang mengalami pusing dan mual. Dari keterangan para siswa, mereka mulai merasa mual, pusing dan lemas usai mengonsumsi es yang mereka beli di kantin pondok pesantren.

Rahasia Panjang Umur, Perbanyak Makan Sayur dan Ikan

Menjalani hidup dengan pola makan sehat dan diimbangi dengan olahraga dapat memperpanjang usia harapan hidup seseorang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan banyak sayur dan ikan dapat memperpanjang usia hingga 3 tahun.

Orang dengan menu diet sehat dengan mengurangi produk daging dan memperbanyak makan sayur dan ikan, memiliki kesempatan 20 persen hidup dengan usia lebih banyak, dengan perkiraan 2 hingga 3 tahun.

Manfaat kesehatan menu diet yang sering disebut dengan diet Mediterania sebenarnya telah lama diketahui, tetapi baru-baru ini ilmuwan telah mempelajari efek pada orang tua dengan menggunakan studi unik untuk membandingkan pola makan dan kesehatan ribuan orang usia 70 tahun.

Studi yang dikenal dengan H70 ini dilakukan selama 40 tahun. Hasilnya, praktik diet Mediterania yang memperbanyak makan sayur dan ikan dapat menjadi rahasia untuk panjang umur.