Iklan

Karya

Pesan-pesan

Thursday, 26 May 2011

Pengertian Kertas

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.

Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Sejarah Kertas

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.

Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.

Pembuatan kertas

Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak

Sumber

Pengertian Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu)melalui berbagai proses pembuatannya ( mekanis, semikimia, kimia).

Pulp terdiri dari serat - serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.

Proses pembuatan pulp di antaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di antaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini di antaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis.

Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil di antara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).

Sumber

Surat Terbuka Syamsir Alam: Jangan Renggut Mimpi Kami!

"Kepada yang terhormat bapak-bapak anggota PSSI,

Ini mungkin curhatan atau isi hati kami sebagai anak bangsa.

Kami baru saja ingin memetik atau mewujudkan mimpi kami. Sepakbola adalah mata pencaharian kami untuk menghidupkan keluarga kami, dan untuk mewujudkan mimpi kami bermain di Piala Dunia. Kami berlatih bersimbah keringat dan bahkan terkadang bertumpah darah pun kami alami. Tetapi sekarang kenapa ada orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing sehingga merusak mimpi jutaan anak Indonesia.

Apakah kami pantas mendapatkan itu? Apakah ada orang yang pantas merenggut mimpi kami?

Mungkin sebagai seorang remaja muda, saya tidak mengetahui banyak hal, tetapi kenapa bapak-bapak harus berdebat sampai bercekcok mulut ketika ada kongres yang bisa menjadi sarana bagi kita bekerja sama dan bergotong royong untuk membangun sepakbola?

Padahal, kebangkitan sepakbola kita baru saja hendak dimulai. Tolong, jangan ambil mimpi kami, bapak-bapak yang saya hormati. Lihatlah ke arah kami sedikit, bayangkan jika bapak-bapak berada di posisi kami. Bayangkan betapa getirnya perasaan anak remaja yang baru saja ingin meraih mimpi, tetapi kemudian direbut oleh orang-orang yang haus kedudukan.

Sumber
Kami tidak pantas mendapatkannya. Sebagian dari kami akan hidup dari sepakbola, dan jika harus begini apa yang dapat kami lakukan kelak. Barangkali bapak-bapak tidak menghiraukannya, tetapi tolonglah berpikir dengan hati nurani yang jernih. Kami sudah mengorbankan banyak hal untuk mencapai mimpi. Kami tinggalkan sekolah kami, keluarga kami, melewatkan masa-masa muda kami untuk meraih mimpi dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air yang tercinta ini.

Sekali lagi, JANGAN RENGGUT MIMPI KAMI!"

Friday, 6 May 2011

SAATNYA REALITAS SEBUAH LOYALITAS


SAATNYA REALITAS SEBUAH LOYALITAS
Nanang Susanto (Aremania Parahyangan)
Sudah sekian lama tersiar kabar di berbagai Media tentang berbagai fenomena (permasalahan) yang menghantam tubuh klub kebanggaan Gnaro Ngalam (Orang Malang, red) dan Aremania Sejagat Raya, Arema Indonesia. Mulai dari keterlambatan gaji pemain, kebocoran tiket, sepinya Stadion saat laga Kandang Arema, kekalahan telak Singo Edan dan berbagai fenomena pelik lainnya yang menyeruak ke pemukaan sehingga bukanlah rahasia umum lagi akan fenomena ini.

Fenomena  diatas seolah sudah menjadi menu santapan di tubuh klub tanpa APBD pada beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi kini seolah sudah mencapai puncak dari berbagai fenomena itu, dimana seorang Sam Ikul sapaan akrab dari Lucky Acub Zainal yang merupakan seorang pendiri AREMA menyatakan, “Kalau hal itu (dilelang, red) adalah jalan yang terbaik, tak masalah dilelang. Tapi kalau saya bukan mengistilahkan dilelang, tapi cari investor yang siap mengelolanya. Syaratnya adalah home base Arema harus tetap di Malang. Karena Arema itu milik warga Malang atau Aremania. Selain itu, kalaupun nantinya akan dibeli, harus ada kesepakatan, Arema tetap mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL). Tak boleh keluar dari ISL. Karena ISL adalah kompetisi liga yang sah. Proses penjualannya harus jelas dan dibicarakan kepada semua pihak yang terlibat di kepengurusan Yayasan Arema. Investor dari luar dan dalam negeri juga berhak asalkan home base-nya tetap di Malang."

Pernyataan senada juga dituturkan seorang Rendra Kresna yang merupakan Presiden Kehormatan Arema Indonesia sekaligus Bupati Malang yang mengungkapkan Arema kini menanggung kondisi defisit keuangan. Belum lagi tunggakan Rp 5 miliar untuk keperluan pembayaran gaji pemain dan tanggungan kewajiban pelunasan pajak. Asal syaratnya home base Arema tetap di sini (Malang Raya). Jumlah itu (5 miliar) sangat besar. Makanya siapa saja yang mau membeli Arema, silakan datang.

Menilik dari sekian fenomena yang ada tersebut, Aremania sebagai supporter yang terkenal dengan jargon Loyalitas Tanpa Batas bukannya tanpa tindakan dengan fenomena yang menghantam sebuah klub kebanggaannya itu. Aremania bukan hanya sekali ataupun dua kali  turun langsung untuk meringankan krisis finansial klub kebanggaannya, diantaranya aksi turun ke jalan untuk menggalang dana bagi Arema atau juga PROGRAM BELI TIKET TANPA NONTON. Management Aremapun melakukan usaha dengan menaikkan harga tiket pada laga kandangnya,terutama pada laga Big Match. Tapi apa daya, semua itu belum mampu teratasi.

Mungkin benar apa yang dinyatakan lebih jauh oleh Rendra Kresna, bahwa dia tak menutupi jika dalam tubuh manajemen pun konflik masih berkecamuk, akibat dualisme dalam struktur organisasi. Rendra yang kini berada di luar struktur menyayangkan perihal belum terselesaikannya hal ini. Dan dari konflik inilah yang mungkin menyebabkan tak terselesaikannya permasalahan dikarenakan problem internalnya sendiri yang pelik.
Dan ditanya mengenai berapa harga yang sudah disepakati? Rendra mengaku, bisa di atas Rp 20 miliar lebih. "Di atas Rp 20 miliar itu, bisa Rp 30 miliar lebih dan bahkan di atas itu," kata Bupati Malang itu.

Mengacu pada keinginan Aremania yang berkeinginan memiliki & mengelola klub kebanggaannya. Menurut saya pribadi saat inilah waktunya untuk memiliki & mengelola klub kebanggaannya secara penuh. Dan manajemen Arema membuka pintu bagi semua pihak yang menginginkan klub berjuluk Singo Edan itu. Berbagai pihak, seperti perusahaan swasta, investor, atau lembaga lain, bisa membeli Arema. Begitu juga dengan harga Rp 20 miliar ataupun bisa Rp 30 miliar bukanlah harga sulit jika Aremania Sejagat Raya berkomitmen tuk memiliki klub kebanggaan mereka hingga mencatatkan namanya sebagai Suporter yang memiliki & mengelola klubnya secara penuh.

Jika dirinci secara kasar :
1. Jumlah Aremania yang berpartisipasi          = 3.000.000 orang
2. Jumlah dana @ Aremania                          = Rp 10.000
                                                       Total    = Rp 30.000.000.000 (Rp 30 miliar didapat)

Pengumpulan dana dari rincian kasar tersebut bisa Aremania realisasikan dengan beberapa cara diantaranya :
1. Dikumpulkan tiap Korwil kemudian ditransfer ke pihak yang ditunjuk langsung oleh Aremania sebagai Pelaksana  
    pengumpul dana.                                                                                                                                   
2. Ditransfer langsung ke Pelaksana.

Jika memang Aremania tak sebanyak itu, tapi kita bisa mengkalkulasikan pada perhitungan berikut :
1.     Dimana seorang Aremania berpartisipasi Rp 20.000 maka dia bisa mewakili 2 Aremania, atau bahkan sampai Rp 250.000 yang hampir setara tiket VVIP Stadion Kanjuruhan berarti dia bisa dikatakan mewakili 25 Aremania.
Perhitungan @ Aremania 10 rb itu perhitugan paling ringan. Dan Partisipasi Rp 10.000 itupun bisa diganti dengan minimal Rp 20.000
2.     Jika harga jual Rp 30.000.000.000 : Partisipasi @ Aremania Rp 20.0000 = 1.500.000 (maka didapat 1,5 juta Aremania yang berpartisipasi)
Semua itu hanyalah rincian kasar dari saya pribadi, jika nawak-nawak Aremania memiliki ide yang lebihwuah, monggo disampaikan. Membaca dari sekian fenomena yang ada saat ini mungkin inilah SAATNYA REALITAS SEBUAH LOYALITAS. Ayaspun masih menginginkan sebuah  sharing dengan nawak-nawak untuk mencapai hasil yang maksimal, karena semua yang ayas  tulis  masih butuh bimbingan dari semua. Ayas mungkin tak tahu akan ada adanya ide-ide yang lebih Wuah yang dimiliki masing-masing Aremania yang belum mampu dikembangkan.


Malas Utas Awij
Dihimpun Dari : Berbagai Sumber